Pelatihan Koordinasi Kegiatan Kemanusiaan dan Sistem Klaster Penanggulangan Bencana Di Indonesia

Pelatihan Koordinasi Kegiatan Kemanusiaan dan Sistem Klaster Penanggulangan Bencana Di Indonesia

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) menyelenggarakan Pelatihan Koordinasi Kegiatan Kemanusiaan dan Sistem Klaster Penanggulangan Bencana (PB) di Indonesia selama dua hari (10-11 Juli 2024) pada salah satu hotel di Jakarta. HFI sebagai sebuah forum bagi 20 lembaga kemanusiaan berbasis agama di Indonesia telah mengembangkan  dan memiliki dokumen protokol tanggap darurat bencana sebagai mekanisme koordinasi dan kolaborasi antar lembaga anggota HFI.  Dokumen ini merupakan panduan bagi lembaga-lembaga yang menjadi anggota HFI untuk melaksanakan aksi kemanusiaan bersama di bawah koordinasi secretariat HFI, yang diharapkan dapat membangun keselarasan dalam pelaksanaan kegiatan tanggap darurat antar lembaga kemanusiaan yang lebih efektif dan effesien.

Melalui proyek USAID-HFI STEADY, HFI berupaya memberikan kontribusi untuk mendukung Pemerintah dalam membangun kemitraan melalui mekanisme koordinasi klaster penanggulangan bencana dan sub klaster yang ada di Indonesia, hal ini juga sesuai dengan  dengan salah satu sasaran strategis HFI poin 2 tentang  “Kemitraan dan koordinasi dengan semua aktor yang bergerak dalam bidang kemanusiaan di tingkat global, regional, nasional, sub-nasional hingga komunitas terbangun untuk kelembagaan penanggulangan bencana yang lebih baik”. Berdasarkan kondisi yang ada, proyek USAID-HFI STEADY mengadakan pelatihan koordinasi kegiatan kemanusiaan dan sistem klaster penanggulangan bencana di Indonesia untuk memperkuat kapasitas anggota HFI dalam mengelola dan berpartisipasi dalam sistem klaster penanggulangan bencana di Indonesia.

Tujuan dari terselenggaranya pelatihan ini adalah ; (1) memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai konsep dasar dan prinsip-prinsip koordinasi kegiatan kemanusiaan. Dengan pemahaman ini, diharapkan peserta mampu mengerti pentingnya koordinasi yang efektif dalam menangani berbagai situasi krisis kemanusiaan. Peserta juga diajak untuk memahami bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan secara praktis dalam situasi nyata. (2) membangun kapasitas peserta dalam melakukan koordinasi kegiatan kemanusiaan dengan menggunakan sistem klaster penanggulangan bencana yang berlaku di Indonesia. Melalui penerapan sistem ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan kualitas layanan dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan, sehingga respon bencana dapat dilakukan dengan lebih terstruktur dan terkoordinasi. (3) Mendorong integrasi mekanisme koordinasi protokol keluarga HFI ke dalam sistem klaster penanggulangan bencana di Indonesia. Dengan integrasi ini, diharapkan terdapat harmonisasi dalam pelaksanaan koordinasi kegiatan kemanusiaan di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat HFI HUB di daerah hingga nasional dalam keluarga HFI. Hal ini akan memperkuat sinergi antar berbagai pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana, sehingga penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih komprehensif dan terpadu.

Kegiatan ini diikuti oleh 28 orang (25 laki-laki dan 3 perempuan) yang merupakan penanggung jawab kegiatan tanggap darurat bencana dari 17 lembaga anggota HFI serta perwakilan 5 HFI HUB dari wilayah yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan HFI HUB Jakarta. Di dalam pelatihan ini, peserta diberikan kesempatan saling berbagi pengalaman praktik baik dalam respon kegiatan kemanusian. Peserta dikenalkan kembali tentang Joint Protokol HFI yang di dalamnya membahas tentang kaji cepat bersama serta mekanisme koordinasi nasional dan sub nasional . Selain itu peserta dikenalkan sistem klaster dan subklaster penanggulangan bencana di Indonesia. Peserta dari perwakilan HFI HUB yang berasal dari masing-masing area, tentu mempunyai karakter yang berbeda beragam jenis bencana serta kondisi geografi dan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, berbagai pengalaman dalam pelatihan ini sangat berharga bagi peserta yang lain.  Fasilitator pelatihan ini adalah praktisi kebencanaan di Indoensia. (1) Syahri Ramadhan dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), (2) Mindaraga Rahardja dari United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs in Indonesia (UN OCHA Indonesia).

Dengan adanya pelatihan ini, keluarga HFI : sekretariat,  anggota dan HFI HUB diharapkan meningkat kapasitas pengetahuan dan ketrampilanya dalam berkoordinasi sehingga mampu berkolaborasi dengan aktor kemanusiaan dalam melakukan respon kegiatan kemanusiaan di tingkat lokal, nasional, sampai global dengan lebih baik.

Share: