Konsorsium Pendidikan Bencana, dimana dalam hal ini Humanitarian Forum Indonesia sebagai penyelenggara utama, didukung oleh Plan International-Indonesia menyelenggarakan rangkaian acara Rapat Umum Anggota Konsorsium Pendidikan Bencana (RUA KPB) dan Pelatihan Standar Minimum Pendidikan dalam Situasi Darurat (INEE). RUA KPB dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada hari Senin, 13 Februari 2017, sementara Pelatihan INEE dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari Selasa-Kamis, 14-16 Februari 2017. Kedua acara tersebut bertempat di Auditorium lantai 1, Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No.62 Jakarta Pusat.
RUA KPB dibuka oleh Lead Presidium KPB masa bhakti 2014-2016 Bpk Wahyu Agung Kuncoro dari Plan International Indonesia, Bpk Pratomo Cahyo Nugroho Kasie Mitigasi Non-Struktural Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB, dan terakhir sekaligus membuka acara oleh Ibu Dr. Femmy Eka Putri, M.Psi Asisten Deputi bidang Koordinasi PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Masyarakat Kemenko PMK.
RUA ini dihadiri oleh 32 orang (14 perempuan dan 18 laki-laki) dimana hanya 16 lembaga anggota dari 32 lembaga anggota KPB yang hadir dalam RUA ini. Selain anggota KPB, juga hadir undangan seperti UNICEF, Risk Frontiers, Happy Hearts Fund Indonesia dan Yayasan Layak.
Dari RUA KPB dihasilkan kesepakatan-kesepakatan berikut yaitu:
Setelah RUA KPB, diadakan Pelatihan INEE diikuti oleh 16 orang dari 12 lembaga anggota KPB. Pelatihan INEE ini difasilitasi oleh Bpk H. Iskandar Leman dan Bpk Catur Sudiro dari MPBI. Dalam pelatihan ini, peserta belajar tentang 5 domain INEE (standar-standar dasar, akses dan lingkungan belajar, belajar mengajar, guru dan tenaga kependidikan lainnya, dan kebijakan pendidikan). Setelah itu peserta belajar memahami integrasi 5 domain tersebut ke dalam program KPB.
Peserta diukur pemahamannya mengenai INEE sebelum dan sesudah menerima materi. Hasil yang didapatkan bahwa jumlah peserta yang mengalami kemajuan pemahaman tidak signifikan, oleh karenanya pelatihan selanjutnya harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan penyerapan materi belajar.
Di samping itu, para peserta juga memberikan penilaian terhadap evaluasi penyelenggaraan pelatihan ini dan nilai rata-rata yang didapat cukup tinggi sehingga dapat dikatakan pelatihan ini cukup efektif dan memuaskan para peserta dalam belajar.
Masing-masing peserta menyampaikan Rencana Setelah Pelatihan (RSP) dan diwajibkan memberikan laporan pelaksanaan Rencana Setelah Pelatihan (RSP) yang batasnya pada bulan Mei 2017.
Di akhir pelatihan, para peserta yang berhasil mengikuti pelatihan selama 3 hari penuh diberikan sertifikat, dan pelatihan ditutup oleh Lead Presidium KPB masa bhakti 2017-2019 Bpk Asep Koswara dari Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia.