Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd, Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta sempat mempertanyakan kepada Dewan Juri ketika penutupan. “Ini bukan karena Universitas Negeri Jakarta menjadi tuan rumah kan? Saya yakin penilaiannya obyektif karena dewan jurinya dari berbagai institusi yang memang kompeten”.
Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd yang membuka dan menutup acara PEKAN ILMIAH MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-PENELITIAN: PENGELOLAAN BENCANA DI INDONESIA. Kegiatan ini dilakukan di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara di Jakarta pada tanggal 20-21 April 2016. Sementara peringkat kedua tim PKM-P dari ITS dan yang ketiga dari UPN Yogyakarta. Ada 8 tim PKM-P dari 6 kampus (IPB, ITS, UNAND, UMP, UNJ dan UPN Yogyakarta) yang mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para dewan juri.
Dewan juri PIM PKM-P Pengelolaan Bencana ini ada 5 orang yang mewakili dari 5 lembaga yang terkait dengan penelitian dan pengelolaan bencana, yaitu :
PIM PKM-P Pengelolaan Bencana ini kegiatan yang diselenggarakan Humanitarian Forum Indonesia kerjasama dengan Oxfam di Indonesia. Selain itu mendapat dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kemenristek Dikti, LIPI Geoteknologi, Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana. Kegiatan ini dilakukan ini karena Kajian ilmu tentang pengelolaan bencana sangat terbatas baik dalam kajian PKM maupun skripsi. hanya perguruan tinggi yang mempunyai dosen pengelola bencana yang membolehkan skripsi bertema terkait pengelolaan bencana. Kondisi ini membuat semakin sedikit kajian dan peminatnya. Padahal masa depan Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil penelitian yang selama ini dikembangkan. Data dari BNPB menyebutkan 62{0d9a08d3a9b53815e006f460673235ae82ce9661828f50b4e307921959270287} dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia mempunyai risiko tinggi[1]. Rata-rata ada 1.300 per tahun dan 80{0d9a08d3a9b53815e006f460673235ae82ce9661828f50b4e307921959270287} kejadian bencana karena pengaruh hidrometeorologi, yaitu banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan, cuaca ekstrim serta kebakaran hutan dan lahan. Bencana-bencana tersebut banyak yang dipengaruhi oleh karena pengaruh perilaku manusia.
Di sisi lain banyaknya kejadian bencana di Indonesia sebenarnya bisa menjadi laboratorium untuk pengelolaan bencana sehingga kejadian yang sama di masa akan datang risikonya bisa diperkecil. Oleh karenanya, para pemangku kepentingan pengelolaan bencana di Indonesia, (BNPB, BPBD, Kemristekdikti, pengurus HFI, Pusat studi bencana, Forum Perguruan Tinggi, Ikatan Ahli Bencana Indonesia, LIPI dan jejaring anggota HFI) harus bekerja sama dan membangun komitmen agar kegiatan penelitian ilmu pengelolaan bencana di Indonesia dikembangkan.
Dalam sambutan, Direktur HFI, Surya Rahman Muhammad menjelaskan bahwa ini adalah program Forum Mahasiwa yang memasuki tahap ketiga. Para mahasiswa didorong agar terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan bencana tidak hanya respon ketika ada tanggap darurat bencana. Akan tetapi diharapkan bisa aktif sesuai dengan kajian keilmuan mereka masing-masing. Sementara Bpk. Ir. Bernardus Wisnu Widjaya, Deputi bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan BNPB menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kajian pengelolaan bencana oleh mahasiswa yang pertama. Selama ini yang melakukan adalah para dosen.
Kegiatan PIM PKM-P dilakukan selama 2 hari (20-21 April 2016) Pada hari pertama, 20 April 2016. Ada 8 kelompok PIM PKM-P Pengelolaan Bencana yang presentasi. Mereka adalah kelompok yang lolos 8 besar dari lomba penulisan PKM-P yang dilakukan pada bulan November-Desember 2015. Kemudian mereka mendapat stimulus pendanaan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Penelitian dilakukan oleh para mahasiswa dari 6 kampus yang menjadi mitra HFI-OXFAM yaitu ITS, UNJ, UPN Veteran Yogyakarta, IPB, Unand, dan UMP. Penelitian dilakukan dari bulan Januari – Maret 2016.
Pada hari kedua, 21 APRIL 2016, para peserta mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan bencana di Indonesia dan pengembangan penelitian kebencanaan di Indonesia dari diskusi-diskusi yang menghadirkan narasumber-narasumber handal yaitu:
Pada akhir sesi diskusi panel diumumkan peringkat 3 terbaik. Dan penyerahan simbolis ke pemenang dilakukan oleh Surya Rahman Muhammad (Direktur HFI), Dr. Tendy Y. Ramadin, S.des, M.T, dan terakhir disampaikan oleh Wakil Rektor III UNJ Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. Tiga tim terbaik yang diumumkan oleh ketua dewan juri yaitu dari Kemristekdikti, adalah sebagai berikut:
NO
Judul
Nama
Perguruan tinggi
I
Fotobioreaktor Mikroalga Bantuan Energi Surya sebagai Polusi Pengurangan Emisi CO2 di DKI Jakarta
Husni Falah, Adi Nugraha, Agustiani Putri, Dwi Oktaviani, Mochammad Aldy
UNJ
2
Respirator Mask Anti Debu Piroklastik Letusan Gunung Kelud dengan Mikroalga (Halosphaera sp.) sebagai Penyuplai Oksigen
Mudzakkir Dioktyanto, Shochibul Ma’arif, Mimi Nur Indah Sari
ITS
3
Pengaruh Aspek Geologi Terhadap Bencana Longsor pada Daerah Kalilunjar dan Sekitarnya, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
Adhitya Fakhrul Hidayat, Ajeng Putriananda, Friska Laksita Indiana
UPN Veteran Yogyakarta
Tiga tim terbaik mendapatkan plakat/sertifikat dan dua tim terbaik mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang diselenggarakan oleh Kemristekdikti yang akan dating pada tahun 2016.
Pada sesi siang, peserta diajak diskusi menjaga keberlangsungan hidup website forum mahasiswa : http://formapb.net/ yang terkoneksi dengan http://forum.idf.or.id/ yang didukung oleh Yayasan Air Putih. Kedua media ini disepakati forum untuk menjadi media komunikasi sesama forum mahasiwa. Terbuka peluang untuk mengajak forum mahasiswa dari kampus lain sehingga informasi tentang pengelolaan bencana akan semakit tersebar luas.
[1] 2014. Gema BNPB Volume 5 Nomor 3, Desember 2014. Jakarta: Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana