Tingkatkan Kapasitas Penanggulangan Bencana Standar Kemanusiaan Internasional, USAID-HFI STEADY Sasar Lima Provinsi

Tingkatkan Kapasitas Penanggulangan Bencana Standar Kemanusiaan Internasional, USAID-HFI STEADY Sasar Lima Provinsi

Jakarta, HFI Online

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) melalui program USAID-HFI STEADY (Strengthening Disaster Management Capacity and Accompaniment of CSOs in Emergency Response, Coordination, and Advocacy) melakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi penanggulangan bencana sesuai dengan standar kemanusiaan internasional serta pelibatan tokoh agama dalam melakukan respon kemanusiaan.

Pendampingan kapasitas ini akan berlangsung selama dua tahun, dimulai sejak 26 Juni 2023 hingga 25 Juni 2025.

Direktur Eksekutif HFI, Surya Rahman Muhammad mengatakan “Program ini diharapkan akan berdampak dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian Rencana Strategis HFI 2021-2025, terutama pada sasaran strategis (2) yaitu kemitraan dan koordinasi dengan semua aktor yang bergerak dalam bidang kemanusiaan di tingkat global, regional, nasional, sub-nasional hingga komunitas terbangun untuk kelembagaan penanggulangan bencana yang lebih baik. Program ini  juga berkontribusi pada pencapaian sasaran strategis (4) yaitu pengelolaan pengetahuan terbangun untuk upaya-upaya penanggulangan bencana yang lebih baik di masa mendatang.”

“Rangkaian kegiatan program ini juga berfokus pada lima provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur. Kelima wilayah ini akan menjadi HFI-Hubs untuk mempermudah koordinasi respon bencana di tingkat local,” paparnya. Selain itu program ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan program melalui pembentukan HFI hubs, dan telah memilih lima mitra dan mentor yang dipilih dari 20 lembaga kemanusiaan berbasis agama di Indonesia yang menjadi anggota HFI. “Kelima mitra pelaksana juga akan di didampingi oleh lima anggota HFI lainnya (sebagai mentor) secara sukarela untuk memberikan saran strategis dalam konteks kewilayahan HFI hubs dan rencana pengembangan kapasitas organisasi,” imbuhnya.

Pemilihan lima mitra tersebut tentu berdasarkan kriteria dan beberapa point yang telah ditentukan. kelima mitra dan mentor itu diharapkan membantu mencapai tujuan program dan mengelola HFI hubs dalam konteks respons bencana, koordinasi, dan advokasi. Adapun 5 mitra dan mentor yang terpilih adalah (1) Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (DKI Jakarta) – Wahana Visi Indonesia (Mentor), (2) Asian Muslim Charity Foundation (Sumatera Utara) – Rumah Zakat (Mentor), (3) Muhammadiyah Disaster Management Centre (Kalimantan Barat) – Human Initiative (Mentor), (4) DT Peduli (Sulawesi Selatan) – Dompet Dhuafa (Mentor), (5) Rebana Indonesia (Nusa Tenggara Timur) – Caritas Indonesia (Mentor).

Kelima mitra dan mentor terpilih itu berdasarkan hasil analisis kajian kapasitas organisasi dan akuntabilitas pengelolaan bantuan kemanusiaan (COCA) kepada 18 anggota HFI yang dilakukan bersama Catholic Relief Services (CSR), serta hasil konsultasi dengan Komite Pengarah USAID-HFI STEADY.

Adapun kriteria pemilihan mitra dan mentor ditentukan berdasarkan hasil kajian kapasitas COCA dengan indikator-indikator yang sudah ditentukan dan pertimbangan dari kapasitas dari masing-masing anggota HFI.

Menurut Surya, semua mitra akan mendapat peningkatan kapasitas khusus seperti pelatihan manajemen finansial proyek, pengembangan proposal dan anggaran.

“Seluruh mitra juga mendapatkan pendampingan dari mentor dan tim USAID-HFI STEADY dalam pengembangan dan implementasi rencana peningkatan organisasi berdasarkan hasil kajian COCA, kemudian berkesempatan untuk memimpin respons kedaruratan bila terjadi di lokasinya masing-masing dan mengelola dana respons,”

“Semua mitra juga dapat mempraktekkan apa yang diperoleh dari USAID-HFI STEADY dalam aktivitas organisasinya, karena program ini sifatnya peningkatan kapasitas tentu akan bermanfaat bagi lembaga masing-masing,” imbuhnya.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah:

  1. Pertemuan koordinasi rutin tim USAID-HFI STEADY, mitra dengan Sub-awardee di Jakarta.
  2. Pertemuan koordinasi rutin di masing-masing HFI hubs.
  3. Persiapan pelatihan finansial proyek, pelatihan manajemen finansial proyek, pertemuan pemantauan hasil pelatihan manajemen proyek.
  4. Persiapan pelatihan pengembangan proposal dan anggaran, pelatihan pengembangan proposal dan anggaran, pertemuan pemantauan hasil pelatihan pengembangan proposal dan anggaran.
  5. FGD persiapan Pelatihan rumah ibadah tangguh bencana bagi tokoh agama di lima lokasi.
  6. Pelatihan rumah ibadah tangguh bencana bagi tokoh agama di lima lokasi.
  7. FGD persiapan di level nasional untuk pelatihan dan simulasi rumah ibadah Tangguh bencana di lima Lokasi.
  8. FGD persiapan Pelatihan dan simulasi rumah ibadah tangguh bencana di masing-masing lima lokasi.
  9. Pelatihan dan simulasi rumah ibadah tangguh bencana di masing-masing 5 lokasi.
Share: