USAID-HFI STEADY Gelar Pelatihan Standar Akuntabilitas dan Kepatuhan Kepada Donor

USAID-HFI STEADY Gelar Pelatihan Standar Akuntabilitas dan Kepatuhan Kepada Donor

Jakarta, HFI Online

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) bekerja sama dengan U.S. Agency for International Development (USAID) meluncurkan program Penguatan Kapasitas dan Pendampingan OMS dalam Respons Darurat, Koordinasi, dan Advokasi (USAID-HFI STEADY) menggelar Pelatihan Standar Akuntabilitas dan Kepatuhan Kepada Donor di Jakarta, Selasa-Kamis, (9-11/1/2024).

Kegiatan yang diikuti 20 orang peserta ini merupakan upaya memperkuat kapasitas anggota HFI sebagai perespons pertama baik dalam aspek teknis maupun operasional dalam respons kemanusiaan, kesiapsiagaan, koordinasi, advokasi, dan akuntabilitas.

Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia (HFI) Surya Rahman Muhammad mengatakan, mitra dan koordinasi dalam penanggulangan bencana memerlukan standar yang harus dipatuhi, salah satunya ialah akuntabilitas, pengawasan kepatuhan, dan manajemen risiko karena berhubungan dengan reputasi organisasi.

“Akuntabilitas sendiri berlaku tidak hanya kepada donor semata, melainkan juga kepada partisipan program, masyarakat umum, dan mitra,” ujar Surya dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, dalam memaknai akuntabilitas kepada donor, organisasi tidak hanya mengikuti ketentuan donor sebagai pemberi dana atau hibah, tapi juga memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan tujuan kemanusiaan, bantuan disalurkan tepat sasaran, serta untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan dana tersebut.

Surya menambahkan, pelatihan ini juga akan berfokus pada konsep dasar akuntabilitas, standar akuntabilitas yang berlaku dalam penanggulangan bencana, manajemen terhadap kasus penipuan, safeguarding, dan akuntabilitas dan kepatuhan kepada donor.

“Pelatihan ini sangat penting. Karena hasil pelatihan ini bisa diimplementasikan ke masing-masing organisasi. Saya berharap bisa bermanfaat dan memperkuat organiasasi sesuai tujuan kita bersama. Terakhir, saya juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan USAID dan seluruh Lembaga yang telah mendukung selama ini,” imbunya.

Pada kesempatan yang sama, Program Specialist USAID Indonesia Yusak Oppusunggu berkomitmen untuk terus memberikan bantuan bencana secara internasional khususnya di Indonesia.

“Selain fokus memberikan bantuan/respon bencana besar seperti gempa bumi di Lombok, Tsunami Krakatau, dan gempa bumi di Palu, kami juga akan selalu memberikan bantuan bencana ketika pemerintah Indonesia membuka penggalangan dana internasional,” paparnya.

Lebih lanjut, dia berharap pelatihan ini bisa memberikan gambaran bagaimana sebuah organisasi dituntut menyempurnakan manajemen akuntabilitas organisasinya.

Berikut point-point hasil diskusi pelatihan:

  1. Pelaksana program, harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap Masyarakat.
  2. Dapat memperkenalkan dan menyampaikan program terhadap masyarakat.
  3. Selanjutnya pelaksana kegiatan/program, harus menerima dan terbuka terhadap kritik dari Masyarakat.
  4. Perlunya memperlakukan Masyarakat secara bermartabat.
  5. Pimpinan harus memahami dan mengerti tugas staf atau anggota masing-masing.
  6. Problematika dalam organisasi adalah kaderisasi.
  7. Accountability adalah transparansi keuangan.
  8. Accountability adalah transparansi dalam pelaporan.
  9. Accountability adalah pertanggung jawaban terhadap proses, monitoring dan evaluasi.
  10. Berpendapat, Accountability adalah bentuk pertanggung jawaban. Baik individual atau Lembaga dan sebaliknya dalam bentuk keuangan.
Share: