USAID-HFI STEADY Perkuat Protokol Tanggap Darurat Bersama

USAID-HFI STEADY Perkuat Protokol Tanggap Darurat Bersama

Jakarta, HFI Online

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) melalui program USAID-HFI STEADY (Strengthening Disaster Management Capacity and Accompaniment of CSOs in Emergency Response, Coordination, and Advocacy) menggelar workshop untuk Memperkuat Protokol Tanggap Darurat Bersama HFI.

Kegiatan merupakan rangkaian dari tahapan tinjauan dokumen “Protokol Tanggap Darurat Bersama HFI”. Dua kegiatan sebelumnya, yakni Lokakarya identifikasi kesenjangan Protokol Tanggap Darurat Bersama Keluarga HFI yang diselenggarakan pada September 2023, yang dilanjutkan dengan Lokakarya Finalisasi Protokol Tanggap Darurat Bersama Keluarga HFI pada bulan Oktober 2023. Terakhir dilanjutkan dengan kegiatan Lokakarya Pembelajaran Protokol Tanggap Darurat Bersama Keluarga HFI dari Hasil Simulasi November 2023.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi praktik baik dan tantangan serta rekomendasi terhadap pengaplikasian Protokol Tanggap Darurat Bersama HFI, ujicoba Protokol Tanggap Darurat HFI ini dilakukan melalui melalui serangkaian pelatihan dan simulasi, dan finalisasi dokumen

Direktur Eksekutif-HFI, Surya Rahman Muhammad mengatakan, peserta pada kegiatan diikuti sebanyak 25 orang yang berasal dari 18 lembaga anggota HFI dan tim USAID-HFI STEADY.

Menurut Surya, program ini diharapkan berdampak dan berkontribusi terhadap pencapaian Rencana Strategis HFI 2021-2025, terutama pada Sasaran Strategis (2) yaitu kemitraan dan koordinasi dengan semua aktor yang bergerak dalam bidang kemanusiaan di tingkat global, regional, nasional, sub-nasional hingga komunitas terbangun untuk kelembagaan penanggulangan bencana yang lebih baik. Serta capaian Sasaran Strategis (4) yaitu pengelolaan pengetahuan terbangun untuk upaya-upaya penanggulangan bencana yang lebih baik di masa mendatang.

Penerapan dokumen ini juga akan dipraktikkan lima provinsi program percontohan USAID-HFI STEADY, yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang juga sedang dikembankan menjadi percontohan pengembangan koordinasi respon bencana HFI Tingkat lokal melalui “HFI hubs”.

Surya menambahkan, anggota HFI melalui jejaringnya di tingkat lokal melalui HFI Hubs perlu memiliki pemahaman mendalam dan melaksanakan Protokol Tanggap Darurat Bersama Keluarga HFI, atau yang lebih dikenal sebagai Joint Protocol HFI, yang telah disahkan sejak 2018 serta disetujui dan ditandatangani oleh para pimpinan 15 lembaga anggota HFI saat itu.

“Lima tahun sudah berjalan sejak peluncurannya dan dokumen Joint Protocol, perlu adanya kajian pembelajaran pelaksanaannya sehingga perlu dikuatkan lagi agar ketika respon bencana terjadi, koordinasi anggota HFI hingga di tingkat lokal lebih efektif dan tepat guna. Proyek USAID-HFI STEADY juga  mengakomodir penguatan Joint Protocol ini melalui diskusi terarah dan kerja sama anggota HFI dalam penulisan revisi dan kelengkapan; pelatihan dan simulasi; serta pengulasan kembali setelah simulasi hingga menjadi sebuah dokumen yang dimutakhirkan,” pungkasnya.

Share: